Selasa, 09 Maret 2010

REM ABS

1.Landasan Teori

Rem dirancang untuk mengurangi kecepatan ,menghentikan kendaraan dan memungkinkan parkir di tempat menurun.Alat ini sangat penting dalam sebuah kendaraan yang berfungsi sebagai alat keselamatan untuk menjamin pengendaraan yang aman.

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin di bebaskan dengan pemindah daya.Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk mengurangi kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti .mesin nerubah energi panas menjadi energi mekananik(energi gerak )untuk mengerakaan kendaraan .Pada dasarnya rem berkerja berdasarakan sytem gabumgan yaitu system penekanan melawan gerak putar.Efek pengereman di peroleh dari gesekan yang timbul antar dua obyek.

Dewasa ini menurut ahli permobilan, rem semakin berkembang dengan pelengkapan baru salah satunya yang ada pada mobil KIA CARNIVAL yaitu ABS (Anti Lock Break System) yang berfungsi untuk mencegah terkuncinya roda –roda kendaraan pada saaat jalan basah dan licin.

a.Jenis Rem

1) Rem Tromol

    1. Type leading trealing

    2. Type two leading

    3. Type uni servo

    4. Type duo servo

Type yang banyak digunakan pada kendaraan KIA adalah Type leading trailing karena kerjanya dianggap lebih baik dari pada yang lain .karena yang di bahas adlah tipe rem yang mengunakan ABS maka type rem tromol b. Rem cakram

2) Rem cakram

a) Type Full floating

b) Type semi floating

Type yang digunakan pada mobil Carnival adalah type full floating system rem ini juga mengunakn ABS karena akan menambah keamanan pengendaraan yang aman dan nyaman.Type rem cakram jenis inilah yang akan banyak di bahas dalam laporan ini.


3) Rem Parkir

    1. Tipe rem roda belakang

    2. Tipe center breake

b . Cara kerja

    1. Rem tromol

Pada rem cakram, daya pengereman diperoleh dari adanya gesekan antara disc pad dengan cakram (disc). Pada saat pedal rem diinjak, push rod akan menekan piston pada boster rem sehingga kekuatan penekanan diperkuat oleh boster rem. Push rod akan menekan piston di dalam master silinder. Di dalam master silinder piston akan menekan fluida yang ada di dalam master silinder sehingga akan terjadi perubahan tenaga dari tenaga gerak (mekanik) menjadi tenaga hidrolik. Tekanan hidrolik ini akan diteruskan ke pipa-pipa yang nantinya akan diteruskan ke masina-masing roda depan dan roda belakang.Pada roda belakang, tenaga hidrolis akan masuk ke dalam masing - masing silinder roda. Pada silinder roda terjadi perubahan energi dati energi hidrolis menjadi energi gerak (mekanis). Di dalam silinder roda fluida akan mendorong piston cup dan selanjutnya piston akan mendorong sepatu rem dan kanvas rem. Kemudian kanvas rem akan terdorong dan bergesekan dengan tromol sehingga terjadi gesekan yang menyebabkan pengereman. Selain terjadi gesekan,juga akan terjadi panas yang cukup tinggi akibat adanya gesekan.

Pada " KIA Carnival ", rem tromol menggunakan tipe leading trailing sehingga pada saat kendaraan maju dan dilakukan pengereman maka salah satu sepatu rem menjadi leading

    1. Rem cakram

Pada rem cakram, daya pengereman diperoleh dari adanya gesekan antara disc pad dengan cakram (disc). Pada saat pedal rem diinjak, push rod akan menekan piston pada boster rem sehingga kekuatan penekanan diperkuat oleh boster rem. Push rod akan menekan piston di dalam master silinder. Di dalam master silinder piston akan menekan fluida yang ada di dalam master silinder sehingga akan terjadi perubahan tenaga dari tenaga gerak (mekanik) menjadi tenaga hidrolik. Tekanan hidrolik ini akan diteruskan ke masing-masing roda depan dan roda belakang. Pada roda depan yang menggunakan rem cakram (disc brake) tenaga hidrolis tersebut akan diteruskan ke kaliper, di sini terjadi perubahan energi dari energi hidrolis kembali menjadi energi gerak(mekanis). Di dalam kaliper, fluida akan mendorong piston dan piston akan mendorong pad rem sehingga pad rem akan menekan disc (piringan). Di samping itu, fluida juga akan mendorong dinding kaliper. Hal ini mengakibatkan kaliper bergeser karena kaliper ditumpu oleh pin yang memungkinkan kaliper untuk bergerak. Body kaliper akan bergerak menjauhi piringan (disc) sehingga pad yang ditahan oleh kaliper akan ikut bergeser dan menekan disc (piringan) sehingga terjadi gesekan yang mengakibatkan pengereman. Selain terjadi gesekan juga terjadi panas yang cukup tinggi akibat gesekan.

c. Berikut adalah spesifikasi rem pada kendaraan KIA carnival:

Item

Spesifikasi

Brake pedal

Type

suspensed

Pedal lever ratio

3,4:1

Langkah maxsimum

5,51(140) in(mm)

Master cylender

Type

Tandem (with lever sensor)

Diameter silinder dalam

1.06(26.99) in(mm)

Front disc brake

Type

Ventilated disc

Cylender bore

2.6(66) in(mm)

Dimensi pad (area x tebal)

18.29x0.41(11800x10.5) in 2in(mm2 x mm)

Dimensi disc plate

10.79x0.94 (274x24)

Rear drum breake

Type

Leading –trailing

Diameter silender dalam

0.81(20,64) in (mm)

Dimensi lapisan

2.16 x 9.84 x 0.24 (55 x250 x 6) in (mm)

Diameter dalam tromol

9.84(250) in (mm)

Power breake unit

Type

Boost type

Diameter luar

8 + 9 (203 +229) in (mm)

Brake fluide

FMVSS116:DOT -3SAE J1703,DOT-4

Parking brake

Type

Mekanik

Sistem operasi

LHD :Tuas kaki RHD:Tuas tangan

d .Anti Lock Break System

Sistem anti lock breaking terdiri dari :

  1. Tambahan Unit Pengatur Additional Regulation Unit

  2. ECU

  3. 4 sensor roda

  4. Lampu uji peringtan pada panel instrument

  5. Konektor uji

  6. Konektor stop

e . Prinsip kerja

Sensor terdiri dari magnet permanen dan sebuah koil sebuah roda gigi bergerakpada sensor depan perbedaan medan magnet menyebabkan pada koil ada arus bolak balik frequensi dan tegangan yang mana proporsional sesuai kecepatan putaran roda bergigi celah udara pada sensor tidak dapat di stel .Pengaturan pengereman di dalam caliper untuk mencegah roda terkunci dari tenaga pedal rem itu sendiri .ABS unit pengatur tergabung dengan ECU .

f. Pengontrol Unit

    1. Electronik control

ECU tergabung dengan ARU juga menyediakan jumlah konektor kelistrikan bagian luar yang di kurangi untuk meningkatkan ketahanan. Ia dapat dilepas untuk:

      1. Untuk mengatur tekanan pengereman yang berhubungan denagn data yang di hasilkan oleh 4 buah sensor roda

      2. Untuk memperhatikan peralatan dan mengingankan pengemudi dengan menyalakn lampu tes peringtan.

      3. Untuk membantu diagnosa dengan membaca memori ECU (maksimum 3 kesalahan)

Selama mengemudi ECU terus memerus menganalisa signal dari 4 sensor roda dengan membandingkan mereka dengan referernsi kecepatan penghitungan referensi kecepatan yang memungkinkan terjadinya slip dapat di tentukan ,apabila saat pengereman kecepatan satu atau lebih roda menjadi kurang dari pda referensi kecepatan

2) Hidrolik kontrol

Pompa hidrolik dikendaliakan oleh motor listrik untuk memstikan kembalinya minyak rem dari kaliper ke master silender selama tahap penurunan pengurangan tekanan.8 x 2 – way2- posisi pengturan solenoid valve (buka dan tutup) dikendaliakn menurut tegangan 0 atau 1V (1 inlet solenoid dan 1 outlet solenoid memungkinkan mengemdalikan setiap roda.

g. Mode pengoperasian

    1. Pengereman normal

Pada waktu rem konvensional tenaga pengereman menggunakan pedal rem mendorong fluida dari master silender.meskipun propotional valve di HCU (hydraulic control unit) dan disamping HCU fluida terus bergerak dengan normal.membuka katup isolasi turun mengunci mendorong ke dalam katup dan menutup katup buang .dan menghentikan penggerak rem. Meskipun ABS tidak berkerja pada waktu pengereman normal ECU selalu tetap memonitor input sensor roda untukm cepat di akselerasi.

    1. Mode pembuangan

Satu tekanan isolasi itu harus mengurangi pemberian putaran roda .ini penyempurnaan oleh letak bagian fluida rem menekan ke dalam accunultor tekanan rendah. ECU membuka katup buang .Fluida rem berpindah dari saluran rem dan pembuangan ke LPA .Ini terjadi dengan sangat pendek pembukaan dan penutupan katup pembuangan.Tekanan rem rendah ,rem akan memberikan putaran roda lagi .

Fluida rem membawa dari saluran dan di berikan kepad LPA.Bagian fluida pompa primer .katup buang masing –masing saluran bekerja sendiri .System ABS meghentikan mode isolasi pada waktu mode pembuangan motor di hidupkan membolehkan memompa memindahkan fluida rem dari LPA.

    1. Mode penaikan tekanan

Mode penaikan adalah inisiatif penaikan tekanan pengereman .katup isolasi suatu saat membuka dan memberikan master silender dan pompa penekan mendekati rem.Ini mengontrol tekanan penaiakan terus sampai terjadi kelebihan akselerasi roda atau sampai membawa master silender .Pengendara merasa ada getaran pedal ini pada kondisi normal.

4) Mode penekanan pedal

Ini mode kerja ABS terakhir ,motor akan mundur untuk memendekan waktu dari waktu digunakan pompa memindahkan fluida rem dari LPA as the Fluid kembali ke master silender ,pegas pengembali LPA mendorong piston kembali ke posisi normal.

2. Diagnosa Kerusakan

Semua kendaraan pasti dilengkapi dengan rem agar menambah keamanan dan pengandaraan yang aman ,apabila rem tidak sempurna berati ada gangguan pada sistem remnya,apa itu bagian ABS atau pada kerja rem itu sendirikerusakan yang sering terjadi adalah:

    1. Kerusakan rem konvensional

      1. Rem rusak

      2. Rem menarik ke satu arah

      3. Rem tidak bisa kembali

      4. Pedal terlalu dalam

      5. Roda kemudi menarik ke satu arah

      6. Terdapat suara pengereman yang tidak normal

    2. Kerusakan rem ABS

      1. Kerusakan Sensor kecepatan roda

      2. ABS warning lamp hidup tetapi tidak ada kerusakan

      3. Kerusakan Hidraulic kontrol unit

      4. Kerusakan hidraulic kontrol unit

3. Analisa Gangguan

a.Kerusakan rem konvensional

  1. Rem rusak

    1. Minyak rem habis,isi minyak

    2. Ada udara dalam sistem,bleding sistem rem

    3. Pad atau kanvas habis ,ganti pad atau kanvas

    4. Terdapat minyak rem ,grease, air pada pad atau kanvas rem,bersihkan

    5. Piston tidak berfungsi dengan baik ,perbaiki atau ganti piston

    6. Master silender pad silender roda tidak bekerja,perbaiki atu ganti

    7. Cek valve tidak berkerja dengan baik,ganti check valve

    8. Flexible housing bocor ,ganti flexible housing

    9. PCV tidak berkerja,ganti PCV

  2. Rem menarik ke satu arah

    1. Pad kanvas habis pada salah satu roda,ganti kanvas rem

    2. Penyetel tidak berfungsi dengan baik;ganti penyetel

    3. Tekanan ban tidak sama satu dengan lainnya,samakan tekanan ban

    4. Terdapat minyak ,grease, air pada pad pada salah satu roda,bersihkan pad rem

  3. Rem tidak bisa kembali

    1. Pegas pengembali lemah,ganti pegas

    2. Piston di silender roda tidak kembali,perbaiki atau ganti

    3. Seal piston rusak,ganti seal piston

  4. Pedal terlalalu dalam

    1. Pad atu kanvas habis,ganti kanvas

    2. Penyetelan pedal kurang tepat,stel pedal

  5. Roda kemudi menarik ke satu arah

    1. Sistem kemudi tidak berkerja,periksa sistem kemudi

    2. Suspensi tidak berkerja,periksa sistem suspensi

    3. Tekanan ban tidak sama,standarkan tekanan ban

    4. Roda tidak balance,balance roda

  6. Terdapat suara pengereman yang tidak normal

    1. Pad habis,ganti pad

    2. Terdapat kotoran pada plat cakram,bersihkan

    3. Terdapat kerusakan pada cakram,ganti atau slep

    4. Lemahnya kotak pad,ganti pad dan kotaknya

    5. Rem tidak bisa kembali

b. Kerusakan rem ABS

  1. Kerusakn sensor kecepatan roda

    1. Kerusakan rotor sensor kecepatan roda untuk kerusakan atau terdapat kesalahan,ganti rotor sensor kecepatan roda

    2. Periksa untuk kerusakan sensor mounting,stel spesifikasi panjang sensor

    3. Periksa pemsangan sensor kecepatan roda,periksa jarak gap antara rotor dan sensor,perbaiki sensor kecepatan roda dan rotor atau ganti sesuai kebutuhan

    4. Tidak ada hubungan sensor kecepatan roda dengan ignition switch,ganti sensor kecepatan roda

    5. Periksa terusan antara terminal 13 dengan massa dengan ohm meter ,bila ada hubunngan ganti sensor kecepatan roda .

    6. Periksa terusan antara terminal 8 dan terminal 4 of ABS control unit dengan ohm meter ,jika tidak ada kerusakan pasang kembali ABS control uni

  1. ABS warning lamp hidup tetapi tidak ada kerusakan

    1. Periksa jika sekering ABS apakah berhubungan dengan ignition switch

    2. Setelah tidak ada hubungan ABS EHCU Connector periksa jika ground terminal dan ground hubungan data penghubung apakah normal

    3. Periksa tegangan batarei kedua teminal pada ABS EHCU berhubungan dengan ignition switch ON ,periksa untuk pembukaaan circuit pemasangan

  2. Kerusakan hidraulic control unit(HCU)

    1. Taruh tuas pemindah pada posisi netral

    2. Tarik rem parkir

    3. Periksa jika putaran halus dengan memutar tangan ,periksa caliper silender roda rem parkir dan komponen lainya

    4. Kerusakan mengikuti item dengan code yang muncul atau DTC,ganti HCU

  3. Kerusakan elektrik control unit(ECU)

    1. Pembacaan RAM error,ganti ECU

    2. Microprosesor tidak berfungsi,ganti ECU

    3. Loop time overrun,ganti ECU

4. Perbaikan rem konvensional

      1. Alat dan bahan

  1. High Scan Pro

  2. Kunci roda

  3. Impact wrenc

  4. Dongkrak

  5. Obeng (-) dan (+)

  6. Part tray

  7. Kunci ring 10,11,12,14,17,19

  8. Kunci kombinasi10,11,12,14,17,19,21

  9. Penyetel rem

  10. Kunci nepel

  11. Kunci shock 21,32

  12. Amplas kasar

  13. Sabun cuci ldan lap bersih

  14. Minyak rem

  15. Tang

  16. Multi tester

      1. Keselamatan kerja

  1. Menempatkan kendaraan pada posisi yang aman

  2. Menggunakan alat sesuai fungsinya

  3. Mengganjal roda depan

      1. Langkah kerja

  1. Membongkar rem depan

Langkah – langkah:

    1. Menempatkan kendaraan pada car lift.

    2. Mengendorkan mur pengunci roda.

    3. Mengangkat sedikit car lift sampai roda melayang lalu melepas roda.

    4. Melepas kedua baut kaliper dari penyangga kaliper.

    5. Melepas kaliper dari penyangga kaliper.

    6. Menggantungkan kaliper pada suspensi menggunakan kawat agar flexible hose tidak menjadi penyangga.

    7. Melepas pad rem dari penyangga kaliper.

    8. Melepas kedua baut pengikat penyangga kaliper dan melepas penyangga kaliper dari steering knuckle menggunakan Kunci Pas 21.

    9. Melepas kedua baut plat cakram menggunakan obeng ketok kemudian menarik plat cakram dari porosnya.

  1. Melepas silinder.

Langkah – langkah:

  1. Melepas klip.

  2. Menggunakan kunci untuk menahan slang dan SST untuk menahan pipa, melepas pipa dan selang.

  3. Melepas slang rem dari silinder rem dan menggunakan kaleng untuk menampung minyak rem.

  4. Melepas baut pengikat silinder dan meluncurkan silinder ke luar dari pen utama pada plat momen.

  5. Melepas shim anti cicit, dua pad crem, dua pegas anti berisik, dua plat penghantar pad, dan plat panahan pad.

  1. Membongkar Silinder Rem

Langkah – langkah:

  1. Melepas bushing peluncur dan karet pelindung (boot)


  1. Melepas karet pelindung pen utama menggunakan pahat dari palu.

  2. Melepas ring pengikat dari silinder rem menggunakan obeng.

  3. Menggunakan udara kompresor ,mengeluarkan piston dan karet pelindung dari silinder.

  4. Menggunakan karet pelindung dari piston.

  5. Melepas perapat piston dari silinder.

4). Membongkar rem belakang.

Langkah – langkah :

  1. Menempatkan kendaraan pada car lift.

  2. Mengendorkan mur pengunci roda.

  3. Mengangkat sedikit car lift sampai roda melayang lalu melepas roda.

  4. Melepas tromol apabila sulit menggunakan baut 12 untuk mengungkitnya sambil memukul tromol dengan palu.

  5. Memastikan bahwa tuas rem parkir dalam kondisi bebas sehingga kanvas ren tidak bergesekan dengan tormol (bebas) dan tromol mudah dilepas.

  6. Melepas mur pada kabel rem belakang kemudian mengendorkan kabel rem parkir.

  7. Melepas tuas penyetel dari adjusting lever sepatu rem.

  8. Melepas adjusting lever dan memutar roda penyetel sesuai dengan arah anak panah.

  9. Melepas pegas penahan bagian bawah dari sepatu rem.

Melepas pegas pengembali bagian atas dan sepatu rem menggunakan tang lancip atau tang potong.

  1. Melepas pen penahan kanvas dari leading brake shoe dengan cara menekan penahan dengan tang lancip lalu memutar penahan sampai terlepas.

  2. Melepas leading brake shoe kemudian melepas penyetel, strut, dan anchor spring dari trailing brake shoe.

  3. Melepas Trailing brake shoe dari backing plate setelah melepas penahan sepatu rem.

  4. Melepas trailing brake shoe dan kabel parker belakang.

  5. Melepas parkir pivot lever dari leading brake shoe.

5) Pemeriksaan komponen rem.

  1. Memeriksa pedal rem

  1. Memeriksa Pedal Rem.

Tinggi pedal dari lantai:

STD: 7.29 inc (185.2 mm)

Hasil Pemeriksaan : 182.3 mm

Kesimpulan : Perlu penyetelan

Langkah – langkah menyetel tinggi pedal:

  1. Mengendorkan Switch lampu rem secukupnya.

  2. Menyetel tinggi pedal dengan memutar batang pendorong pedal.

  3. Mengembalikan switch lampu rem sampai body switch menyinggung pembatas pedal.

  4. Setelah penyetelan tinggi pedal, memeriksa dan menyetel gerak bebas pedal.

  1. Memeriksa gerak bebas pedal.

Langkah – langkah:

  1. Mematikan mesin dan menekan pedal rem beberapa kali, sampai tidak ada kevakuman di dalam boster rem.

  2. Menekan pedal sampai pada hambatan awal terasa. Mengukur jarak seperti pada gambar.

STD : 0.16 - 0.31 inc (5 - 8 mm)

Hasil pemeriksaan : 3 mm

Kesimpulan : Perlu menyetel gerak bebas pedal

  1. Memeriksa jarak cadangan pedal rem.

Dengan langkah, membebaskan rem parker sambil mesin dihidupkan kemudian menekan pedal rem dan mengukur jarak cadangan pedal seperti pada gambar.

Jarak cadangan pedal dari lantai pada penekanan 50 kg ( 110 lb, 490 N) adalah:

Limit : 1.02 inc (26 mm)

Hasil pengukuran : 27.5 mm

Kesimpulan : masuk standard

Bila ada kesalahan maka mencari gangguan pada system rem.

Pedal : Baik

6) Pemeriksaan komponen rem cakram

  1. Melepas pad spring.

  2. Menghembuskan udara tekan ke dalam lubang baut di mana selang flexible terpasang, melakukan dengan hati-hati.

Peringatan :

Jangan menggunakan udara tekan yang terlalu besar dan jangan berada di posisi piston akan keluar

  1. Melepas seal piston menggunakan fuller atau obeng minus kecil dan jangan sampai merusak bagian silinder.

  2. Mengganti seal piston setiap melakukan over haul rem dan mengganti juga komponen seperti, boot atau pad spring jika terjadi kerusakan.

Sebelum memasukan piston ke silinder memasang boot ke piston terlebih dahulu.

  1. Memasang juga seal piston pada cylinder usahakan pemasannganya tepat.

  2. Memasang boot ke dalam celah di dalam silinder

  3. Memasang piston ke dalam cylinder kemudian menekan dengan tangan.

Untuk memastikan piston terpasang dengan baik, menarik piston kemudian menekan kembali.

  1. Memasang slide guide pin apakah dapat bergerak dengan lembut.

Bila ada kelainan segera mengganti.

  1. Memberi grease pada slide guide pin pada bagian permukaannya jika masih baik.

  2. Mengukur tebal pad.

Bila tebal pad di luar dari batas service maka menganti dengan pad yang baru.

  1. Bila tebal pad masih di atas limit, maka hanya mengamplas kemudian disemprot menggunakan udara bertekanan.

Spesifikasi : 0.41 inc ( 10.5 mm )

Limit : 0.1 inc ( 2.5 mm )

Hasil Pengukuran : 1.0 mm

Kesimpulan : Harus diganti

Langkah – langkah mengganti pad rem :

  1. Menahan bushing peluncur dan melepas baut.

  2. Mengangkat silinder lalu memasukkan baut melalui lubang plat momen untuk menahan silinder.

  3. Melepas pad dan shim anti cicit.

  4. Melepas pegas anti berisik, plat pengantar pad, dan plat penahan.

  5. Memasang plat penahan pad, plat pengantar pad, dan pegas anti berisik pada plat momen.

  6. Memasang pad yang baru pada masing – masing pegas atau plat.

  1. Memasang shim anti cicit pada bagian belakang dari pad luar.

  1. Menurunkan silinder

  2. Memasang dan mengencangkan baut pengikat silinder.

    1. Mengukur tebal disc dan keadaan disc dari perubahan bentuk.

Jika disc bergaris dalam pada seluruh permukaannya maka mengganti disc.

STD : 1.02 inc (26 mm)

Limit : 0.94 inc (24mm)

Hasil pengukuran : 25.4 mm

Kesimpulan : masih baik

Apabila tebal disc kurang dari limit maka harus diganti.

Langkah – langkah mengganti piringan:

  1. Melepas plat momen dari knuckle

  2. Melepas hub poros.

  3. Melepas piringan dari hub poros

  4. Memasang piringan rotor baru dan mengencangkan dua baut .

Momen : 650 kg-cm ( 47 ft-lb, 64 N.m)

  1. Memasang hub poros dan menyetel beban mula pada bantalan roda.

  2. Memasang plat momen pada knuckle

Momen : 850 kg-cm ( 61 lb-ft , 83 N.m)

    1. Memeriksa disc dari keolengan menggunakan dial test indicator.

Maksimum : 0.20 mm

Hasil Pengukuran : 0.15 mm

Kesimpulan : Masih baik

9) Memeriksa komponen rem belakang

  1. Memeriksa ketebalan kanvas rem.

STD : 0.17 inc (4.5 mm)

Limit : 0.04 inc (1.0 mm)

Hasil Pengukuran : 1.25 mm

Kesimpulan : Sebaiknya diganti

Bila ketebalan kanvas kurang dari nilai minimum atau terlihat adanya tanda – tanda keausan yang tidak merata maka mengganti sepatu rem.

Catatan :

Bila sepatu rem harus diganti maka sebaiknya mengganti seluruh sepatu rem belakang untuk menjamin kemampuan rem.

Langkah – langkah mengganti sepatu rem :

  1. Melepas tromol apabila sulit menggunakan baut 12 untuk mengungkitnya sambil memukul tromol dengan palu.

  2. Memastikan bahwa tuas rem parkir dalam kondisi bebas sehingga kanvas ren tidak bergesekan dengan tormol (bebas) dan tromol mudah dilepas.

  3. Melepas mur pada kabel rem belakang kemudian mengendorkan kabel rem parkir.

  4. Melepas adjusting lever dan memutar roda penyetel sesuai dengan arah anak panah.

  5. Melepas pegas penahan bagian bawah dari sepatu rem.

  6. Melepas pegas pengembali bagian atas dan sepatu rem menggunakan tang lancip atau tang potong.

  7. Melepas pen penahan kanvas dari leading brake shoe dengan cara menekan penahan dengan tang lancip lalu memutar penahan sampai terlepas.

  8. Melepas leading brake shoe kemudian melepas penyetel, strut, dan anchor spring dari trailing brake shoe.

  9. Melepas Trailing brake shoe dari backing plate setelah melepas penahan sepatu rem.

  10. Melepas trailing brake shoe dan kabel parkir belakang.

  11. Melepas parkir pivot lever dari leading brake shoe.

  12. Mengganti sepatu rem.

  13. Memasang sepatu rem

  14. Mengolesi backing plate dengan grease

  1. Mengukur diameter dalam tromol.

Bila tromol rem tergores atau aus, tromol rem dapat dibubut sampai pada batas diameter maksimum.

STD : 10.00 inc (254.0 mm)

Maksimum : 10.05 inc (255.2 mm)

Hasil Pengukuran : 254.8 mm

Kesimpulan : Masih baik

  1. Memeriksa persinggungan kanvas dengan tromol.

Mengganti sepaut rem, atau membubut tromol rem bila perlu.

  1. Memeriksa silinder roda terhadap karat atau kerusakan.

Hasil Pemeriksaan : Tidak diketemukan keausan

Kesimpulan : Baik

  1. Memeriksa backing plat terhadap keausan atau kerusakan

Hasil Pemeriksaan : Tidak diketemukan keausan

Kesimpulan : Baik

  1. Mengukur celah antara sepatu rem dan tuas.

Menggunakan feller gauge

Bila celah di luar spesifikasi, mengganti shim dengan ukuran yang tepat.

  1. Melepas piston silinder roda, mengganti penutup debu dan kid piston jika terjadi kerusakan.

  2. Membersihkan seluruh komponen silinder roda menggunakan lap dan air kemudian melapisi dengan minyak rem.

  3. Memeriksa pegas, penyetel, atau strut rem dari keausan

  4. Merakit silender roda

  5. Merakit rem belakang

    1. Perbaikan Rem ABS

  1. Pembongkaran ECU

    1. Posisikan kunci kontak pada OFF

    2. Periksa hubungan konektor ECU dan ECU

    3. Tandai pipa rem yang masuk dan keluar dari pada HCU dengan penanda jadi saat kembali memasang pada rem pipa akan benar

    4. Lepas pipa rem dari HCU

    5. Lepasmounting pin dari EHCU bracket dan lepas EHCU dari EHCU bracket

    6. Lepas 4 baut yang menekan ECU pada HCU

    7. Angkat unit ECU lurus dengan HCU

    1. Bersihkan atas ECU dengan lap kering

  1. Pemeriksaan ECU

    1. Periksa apa ada bagian ECU yang rusak bila ada ganti ECU karena unit ECU tidak bisa diperbaiki

  2. Pemasangan ECU

    1. Pasang ECU pada HCU dan kencangkan 4 baut sesuai spesifikasi

Momen pengencangan (0,33-0,53 kg/m)

    1. Hati hati menempatkan ECU pada EHCU

    2. Kencangkan mounting pin pada EHCU bracket

Momen pengencangan (1,3-1,6 kg/m)

    1. Kembali hubungkan 6 kabel rem ,yakinkan bahwa semua kabel telah tesambung periksa setiap terminal kabel .dan kencangkan mur sesuai spesifikasi.

Momen pengencangan (1,3-2,2 kg/m)

    1. Hubungkan conektor ECU pada unit ECM

    2. Keluarkan pangkal rem

    3. Periksa pemasangan ECU

    4. Gunakan untuk tes jalan bagaimana pengoperasian pedal dan system ABS

  1. Pembongkaran sensor kecepatan depan dan belakang

    1. Lepas kabel konektor

    2. Lepas baut sensor dan lepas sensor kecepatan

  2. Pemeriksaan sensor kecepatan depan dan belakang

    1. Periksa jarak sesusi spesifikasi

Jarak spesifikasi Depan :(0,127-1,44 mm)

Belakang :(0,11-1,23 mm0

    1. Ukur tahanan sensor kecepatan

Tahanan (1,0-1,3 KΩ)

  1. Pemasangan sensor kecepatan belakang

1) Bersihkan permukaan sensor kecepatan

2) Pasang sensor kecepatan

3) Pasang kabel konektor dengan kabel sensor kecepatan roda,pastikan kabel berhubungan penuh dan terkunci soket konektir .Periksa celah udara kedua permukaan sensor kecepatan

Celah udara Depan :(0,127-1,44 mm)

Belakang : (0,11-1,23 mm)

  1. Gunakanlah untuk tes jalan guna mengetahui cara kerja sensor kecepatan belakang dan sistem ABS

g . Pembongkaran HCU(Gbr 4.5.5.)

  1. Posisikan kunci kontak pada OFF

  2. Putuskan hubungan konektor ECU dengan unit ECU

  3. Tandai pipa keluar dan masuk dengan penanda sehingga pemasangan kembali dapat di lakukan dengan benar

  4. Lepas pipa rem dari HCU

  5. Lepas baut pemasang EHCU bracket pada roda

  6. Lepas EHCU dan bracket dari kendaraan

  7. Lepas mounting pin dan gromet dari EHCU braket dan lepas EHCU dari EHCU bracket.

  8. Lepas 4 baut penekan ECU pada HCU dan angkat ECU hati hati pada HCU(Gbr.4.5.6)

  9. Betulkan posisi seal pada ECU harus bebas dari kotoran dan keretakan

h . Pemeriksaan HCU

  1. Periksa komponen HCU apa ada yang rusak atau aus ganti komponen yang rusak atau aus

i . Pemasangan HCU

  1. Hati hati memasng ECU pada pemasangan HCU

  2. Kencankan baut dengan dua tahap

    1. Mulai pasang semua 4 baut pada HCU kencangkan dengan tangan

    2. Kencangkan sesuai urutan sampai selesai masing baut

Momen pengencangan (0,37-0,54 Kg/m)

  1. Pasang bracket EHCU mounting pin dan gromet

  2. Pasang baut dan pengunci pemasang bracket pada roda

  3. Pasang pipa rem pada EHCU ,hati hati meletakan posisi pipa,posisi pipa harus sama pada saat pembongkaran(Gbr.4.5.7)

  4. Hubungkan kembali kabel konektor ECU

  5. Bleding system rem

  6. Test jalan kendaraan untuk memastikan operasioanal system ABS normal

j . Pembongkaran sensor rotor depan dan belakang

  1. Angkat kedaraan di atas carlift

  2. Dari bagian belakang samping pada roda tutup sensor rotor putar roda dan periksa semua roda .

  3. Lihat kondisinya,ganti rotor jika eror atau rusak

k . Penggantian sensor depan dan belakang

  1. Lepas unit wheel hub dari kendaraan

  2. Lepas rotor mengunakan SST (0K670 990 AA0).Tidak boleh memasang kembali bila telah di bongkar .

l . Pemasangan sensor rotor

  1. Pasang sensor rotor baru pada whell hub sesuai petunjuk.(Nomor sensor rotor 54)

  2. Tekan rotor pda wheel hub dengan SS(OK201 660 001)

  1. Pasang kembali unit whell hub pada kendaraan

  2. Periksa celah udara antara permukaaan pad sensor kecepatan roda dan atas permukaan pada roda

Celah Udara (0,127-1,44 mm)

  1. Jalankan kendaraan untuk menyakinkan operasinya baik pada sistem ABS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar