BUDIDAYA PADI
A.
LATAR BELAKANG
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha, memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup manusia dari tahun ketahun
mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan bahan makanan
pokok. Hal ini dibuktikan dibeberapa daerah yang semula makanan
pokoknya ketela,
sagu, jagung akhimya beralih makan nasi. Nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah diolah, mudah
disajikan, enak dan nilai energi yang terkandung didalamnya cukup tinggi sehingga
berpengaruh besar terhadap kesehatan.
B.
SEJARAH TANAMAN PADI
Padi termasuk genus
Oryza L
yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar
didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua
Oryza fatua Koenig
dan
Oryza sativa L
berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu
Oryza stapfii Roschev
dan
Oryza glaberima Steund
berasal dari Afrika barat. Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara
Oryza officinalis
dan
Oryza
sativa f spontania
. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah
tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil
usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi
yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah
Indica
, sedangkan
Japonica
banyak diusakan didaerah sub tropika.
C.
ARTI PENTING DAN MANFAAT PADI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini
merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi
orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan
makanan yang lain.
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang
cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi. Menurut Collin Clark Papanek, nilai g
izi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa
adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan v
itamin. Disamping itu beras
mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.
id23375796 pdfMachine by Broadgun Software - a great PDF writer! - a great PDF creator! - http://www.pdfmachine.com http://www.broadgun.com D.
SYARAT TUMBUH
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih,
dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar
1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23
°C. Tinggi
tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah
yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.
BERCOCOK TANAM PADI
Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.
PADI SAWAH
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi. 1.
PERSEMAIAN
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di
persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu
persemian harus benar-
benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan
bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai. a. Penggunaan benih - Benih unggul - Bersertifikat - Kebutuhan benih 25 -30 kg / ha b. Persiapan lahan untuk persemaian - Tanah harus subur - Cahaya matahari - Pengairan - Pengawasan c. Pengolahan tanah calon persemaian - Persemaian kering - Persemaian basah - Persemaian sistem dapog
Persemaian Kering
Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu : - Tanah dibersihkan dari rumput clan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit. - Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak. - Selanjutnya tanah digaru
Areal persemaian yang tanahnya sempit dapat dikerjakan dengan cangkul, yang
pada dasarnya pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah,
agar tanah menjadi gembur. Ukuran bedengan persemaian : -
Panjang bedengan :
500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjag -
Lebar bedengan :
100 -150 cm -
Tinggi bedengan :
20 -30 cm Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm. Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah : - Penaburan benih dan pencabutan bibit - Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :
¬ Penyiangan
¬ Pengairan
¬
Pemupukan
¬ Pemberantasan hama dan penyakit
Persemaian diupayakan lebih dari 1/25 luas sawah yang akan ditanami, penggunaan benih pada persemaian kering lebih banyak dari persemaian basah.
Persemaian Basah
Perbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air. Fungsi genangan air: - Air akan melunakan tanah - Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput ) - Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga pernsak bibit Tanah yang telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali. Namun sebelum pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan ditanami.
Sistem Dapog
Di Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon. Cara penyemaian dengan sistem dapog : - Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah - Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang - Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga - Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah - Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4 - Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah d. Penaburan benih Perlakuan sebagai upaya persiapan Benih terlebih dahulu direndam dalam air dengan maksud : - Seleksi terhadap benih yang kurang baik, terapung, melayang harus dibuang
- Agar terjadi proses tisiologis Proses tisiologis berarti terjadinya perubahan didalam benih yang akhimya benih cepat berkecambah. Terserap atau masuknya air kedalam benih akan mempercepat proses tisiologis Lama perendaman benih Benih direndam dalam air selama 24 jam, kemudian diperam ( sebelumnya ditiriskan atau dietus ) Lamanya pemeraman Benih diperam selama 48 jam, agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah. Pelaksanaan menebar benih Hal- hal yang hams diperhatikan dalam menebar benih adalah : - Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm - Benih tersebar rata - Kerapatan benih harus sama e. Pemeliharaan persemaian 1)
Pengairan
Pada pesemaian secara kering
Pengairan pada pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan yang berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung,
meskipun dalam hal ini sering
kali ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau rumput. Air berperan
menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman pengganggu
/ rumput. Perlu diketahui bahwa banyaknya air dan kedalamanya
merupakan faktor yang memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan secara basah.
Pada pesemaian basah
Pengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut : - Bedengan digenangi air selama 24 jam - Setelah genagan itu berlangsung
selama 24 jam, kemudian air dikurang
hingga keadakan macak-macak ( nyemek-nyemek ), kemudian benih mulai bisa disebar Pengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macak-macak ini, dimaksudkan agar: 0 Benih yang disebar dapat merata daD mudah melekat ditanah sehingga akar mudah masuk kedalam tanah. - Benih tidak busuk akibat genagan air -
Memudahkan benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara,
sehingga proses perkecambahan lebih cepat - Benih mendapat sinar matahari secara langsung Agar benih dalam bedengan tidak hanyut, maka air harus diatur sesuai dengan keadaan, misalnya : bila akan terjadi hujan maka bedengan perlu digenangi air, agar benih tidak hanyut. Penggenangan
air dilakukan lagi
pada saat menjelang pemindahan bibit dari pesemaian kelahan pertanaman, untuk memudahkan pencabutan. 2)
Pemupukan dipersemaian
Biasanya unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro. Sedangkan pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dll diberikan menjelang penyebaran benih dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur tumbuh. Pemberian zat pengatur tumbuh pada benih dilakukan menjelang benih disebar. 2.
PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu
hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman.
Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan b. Pencangkulan c. Pembajakan d. Penggaruan a. Pembersihan - Selokan-selokan perlu dibersihkan
- Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos b. Pencangkulan Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak c. Membajak - Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah -
Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya
membusuk. - Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah
d. Menggaru - Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah - Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah -
Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur
tidak hanyut terbawa air keluar - Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan - Permukaan tanah menjadi rata - Air yang merembes kebawah menjadi berkurang -
Sisa tanaman atau
rumput akan terbenam - Penanaman menjadi mudah - Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam
3.
PENANAMAN
Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah : a. Persiapan lahan b. Umur bibit c. Tahap penanaman a. Persiapan lahan Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi. b. Umur bibit Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it terse but segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit c. Tahap penanaman Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu 1. Memindahkan bibit 2. Menanam 1) Memindahkan bibit Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan. Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah : - Bibit telah berumur 17 -25 hari - Bibit berdaun 5 -7 helai - Batang bagian bawah besar, dan kuat - Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama) - Bibit tidak terserang hama dan penyakit Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan. 2) Menanam Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah : a. Sistim larikan ( cara tanam ) b. Jarak tanam c. Hubungan tanaman d. Jumlah tanaman tiap lobang e. Kedalam menanam bibit f. Cara menanam a)
Sistim larikan ( cara tanam ) - Akan kelihatan rapi - Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan - Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat - Dan perlakuan-perlakuan lainnya - Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah b)
Jarak tanam Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada : - .Jenis tanaman - Kesuburan tanah - Ketinggian tempat / musim - Jenis tanaman Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit. - Kesuburan tanah Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur. - Ketinggian tempat. Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim hujan. c)
Hubungan tanaman Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah : - Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat ) - Hubungan tanaman empat persegi panjang. - Hubungan tanaman 2 baris. d)
Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang. Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang e)
Kedalaman penanaman bibit Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm. f) Cara menanam Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak.
4.
PEMELIHARAAN
Meliputi : a. Penyulaman dan penyiangan b. Pengairan c. Pemupukan a. Penyulaman dan penyiangan. Yang harns diperhatikan dalam penyulaman : - Bibit yang digunakan harus jenis yang sama - Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu - Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam. - Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan. b. Pengairan Pengairan disawah dapat dibedakan : - Pengairan secara terns menerus - Pengairan secara piriodik c. Pemupukan Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa : - Pupuk alam ( organik ) - Pupuk buatan ( an organik ) Dosis pupuk yang digunakan : - Pupuk Urea 250 -300 kg / ha - Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha - Pupuk KCI 50 -100 kg / ha - Atau disesuaikan dengan analisa tanah
Selasa, 09 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar