Selasa, 09 Maret 2010

RADIATOR COOLANT

Hati-Hati Memilih Radiator Coolant
Disinyalir, pakai cairan radiator coolant bisa bikin mesin lebih adem. Akan tetapi, beberapa kejadian malah sebaliknya. Seperti beberapa pertanyaan masuk ke meja redaksi di kolom Konsultasi, mesin malah overheat setelah ganti radiator coolant. “Mesti hati-hati, karena karat dan kotoran di blok mesin bisa terangkat dan menyumbat radiator,” saran Anwar Syarif Lubis, punggawa bengkel radiator Ridho di Kebon Jeruk, Jakbar. Mau tahu triknya?


KURAS

Sebenarnya tidak haram kalau mau pakai radiator coolant. Menurut Anwar, mobil baru bisa tahan sampai lima tahun dengan cairan pendingin bawaan pabrik. Apakah mobil tua juga diperbolehkan pakai radiator coolant? “Yang penting kondisi saluran pendingin pada mobil tersebut harus bersih,” bilang pria 38 tahun ini.

Maksud Anwar, apapun jenisnya, cairan coolant punya kecenderungan mengangkat kotoran dan karat dari tempat penumpukannya. “Kalau mobil lama yang sebelumnya pakai air biasa, setelah pakai coolant biasanya saluran pendingin justru tersumbat. Ya karena kotorannya menyumbat pipa kapiler pada radiator atau water jacket

(mantel pendingin),” bebernya. Pipa kapiler mampat, air tidak lancar mengalir, mesin pun bisa overheat.


Nah, kalau Anda saat ini masih pakai air biasa dan ingin ganti pakai coolant, pastikan sistem pendingin mobil dalam kondisi ideal. Indikatornya, adalah cairan pendingin. Paling gampang, longok isi radiator dan tabung reservoirnya. Kalau cairannya bening, masih aman buat dituang coolant.
Tetapi kalau sudah ada kecenderungan warna cokelat, sebaiknya dilakukan treatment dulu. Seperti servis radiator untuk menghilangkan penumpukan kerak di pipa kapiler dan cover atas bawahnya.
Kalaupun yakin radiator masih bagus (jajaran pipa tampak bersih saat diintip dari tutup radiator), sebaiknya sistem pendingin dikuras total. Sekadar mengingatkan, pengurasan dilakukan dengan mencopot slang radiator bagian atas.

Jika sedang servis radiator, menurut Anwar, slang bawah dikucurkan air langsung keran. “Terpenting, copot dulu thermostatnya. Hal ini mencegah adanya penumpukan kotoran di thermostat. Selain itu supaya saluran airnya tidak terhalang karena thermostat sifatnya menutup jika suhunya dingin,” ulasnya panjang lebar.

Trik ini dianggap ampuh membilas kotoran di dalam mesin. Pembilasan dianggap bersih jika air yang keluar dari slang atas benar-benar bening seperti air yang dimasukkan dari slang bawah. Itu pertanda jika kotoran benar-benar terbilas habis.

Setelah perlakuan ini, radiator baru bersih dan siap dituang coolant. Oh ya, mengenai jenis coolant yang kian beragam, Anwar mengajak untuk lebih bijak memilih. “Memang banyak, kalau bisa cari yang punya PH netral,” sarannya. Tetapi sulit buat mengecek, masak harus bawa-bawa PH meter. “Mungkin bisa dilihat dari harga. Yang bagus memang agak mahal karena proses penyulingan air yang dipakai harus bagus,” tutupnya seraya menyebut rata-rata banderol coolant berkualitas maksimal di atas Rp 40 ribuan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar